KARAWANG||Infokus.Web.id||Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Rengasdengklok mengikuti seleksi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kecamatan Rengasdengklok Tahun 2024 di SDN Rengasdengklok Utara 11
Kegiatan yang dibuka Ketua PGRI Dadah Dahlan S.pd. Dan Ketua K3S pengawas Korwil Rengasdengklok ini dihadiri para kepala SD Se-Kecamatan Rengasdengklok
Dadah Dahlan menjelaskan FTBI ini sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda yang menyasar generasi muda.Sabtu.(20/7/24)
Selain itu, festival ini merupakan media apresiasi kepada para peserta program revitalisasi bahasa Sunda yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari sekolah atau komunitas belajar di tingkat SD, Rengasdengklok.
“Festival ini melibatkan partisipasi guru pendamping, pegiat bahasa Sunda, dan pemerintah daerah. Selain itu, FTBI dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan toleransi kebinekaan di Indonesia,” ujarnya, usai membuka kegiatan tersebut.
Untuk itu, Ketua PGRI berpesan agar para peserta lomba dan generasi muda harus percaya diri dalam menggunakan bahasa Sunda.
“Bahasa Sunda adalah akar rumput dari budaya yang kita miliki. Jadi kalau kita memegang teguh, akan keren sekali dan kita dipersatukan dengan bahasa Indonesia,” pesannya.
Sementara itu,Ketua K3S Jakaria S.pd.
Kecamatan Rengasdengklok, menjelaskan, festival ini diikuti dua ratus lebih siswa SD SeKecamatan Rengasdengklok.
Peserta mengikuti tujuh mata lomba, yaitu Maca Sajak Putra/i, Ngadongeng, Biantara, Carbon, Nembang Pupuh, Borangan dan Maca Jeung nulis aksara Sunda.
“Jadi acara ini benar-benar variatif dan juga kekinian jenis kompetisinya, sehingga menjadi suatu hal yang bukan hanya untuk melindungi dan merestorasi, tapi juga untuk masuk ke abad yang baru bagi para milenial,” ungkapnya.
“Festival Tunas Bahasa Ibu diharapkan dapat memberikan akses bagi para partisipan sehingga nantinya akan semakin bangga menggunakan bahasa daerah. “Ini merupakan paradigma yang harus kita dorong ke masyarakat,” imbuh Jakaria S.pd.