KARAWANG || Infokus.web.id || Proyek pengaspalan jalan di depan Kantor Kecamatan Rengasdengklok kembali mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Seorang siswa menjadi korban kecelakaan pada Rabu siang (30/7), setelah terpeleset di area pengaspalan yang tidak dilengkapi rambu dan alat pengaman. Korban mengalami luka serius pada bagian kaki hingga mengeluarkan banyak darah.
Berdasarkan keterangan warga, pengerjaan jalan telah dimulai sejak pagi hari. Namun, tidak ada tanda peringatan, papan informasi, maupun petugas yang mengatur lalu lintas di lokasi. Minimnya pengamanan membuat pengguna jalan tidak menyadari bahwa jalur tersebut sedang dalam proses pengerjaan.
“Tiba-tiba ada siswa yang melintas dengan sepeda motor, karena tidak tahu jalan sedang diaspal. Aspalnya masih panas, banyak kerikil, dan licin. Akhirnya dia terpeleset dan jatuh,” ujar seorang warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Insiden ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Ketua LSM GMBI KSM Rengasdengklok, Adi Supriyadi atau yang akrab disapa Enya, menyayangkan terjadinya kecelakaan tersebut.
“Kami sangat menyesalkan insiden ini. Keamanan warga seharusnya menjadi prioritas utama. Kontraktor wajib bertanggung jawab dan segera melengkapi lokasi proyek dengan rambu serta alat pengaman yang layak,” tegasnya.
Enya juga mengimbau masyarakat untuk menghindari area proyek hingga pengerjaan benar-benar selesai dan dinyatakan aman. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan proyek infrastruktur harus diawali dengan perencanaan dan sistem keamanan yang matang.
“Ini jadi bahan evaluasi penting. Jalan umum bukan tempat uji coba. Keselamatan masyarakat tidak boleh dikorbankan hanya demi mengejar target penyelesaian proyek,” tambahnya.
Saat dimintai keterangan terkait penanganan korban, Kepala UPTD PUPR Karawang Wilayah 5, Samsul Hidayat, memberikan jawaban yang dinilai kurang responsif oleh warga.
“Bantu doa saja. Mudah-mudahan terus ditindaklanjuti. Kalau tidak ada dalam waktu dekat, baru kami akan bergerak. Kami ingin tahu seberapa serius waslap memperjuangkan hal ini,” ujarnya pada Kamis (31/7).
Terpisah, Dahlan bagian dari monitoring UPTD wilayah 5, saat di minta tanggapan terkait teknis kegiatan, pengaspalan jalan di depan kantor kecamatan Rengasdengklok, ia mengatakan dalam chat whatsapp pribadi nya, untuk jalan depan kecamatan Rengasdengklok itu akan di hotmix kembali. Kemarin di tolak hotmix nya sudah beku, Sekarang akan di lanjut lagi. “Ucapnya
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan Dinas PUPR Karawang, Tri, memberikan keterangan singkat. “Tim lapangan kemarin sedang membereskan informasi terkait kejadian tersebut,” ungkapnya.
Menanggapi peristiwa ini, tim dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PKN yang terdiri dari Saepul, SH, dan Wahyudi, SH, menyatakan siap memberikan pendampingan hukum kepada korban.
“Kalau sudah ada bukti kecelakaan lalu lintas, kita bisa mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) ke pengadilan. Ini penting agar korban bisa mendapatkan ganti rugi atas kerugian yang dialami. Kami dari LBH siap mengadvokasi dan mendampingi korban,” kata Saepul dan TIM
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kontraktor yang mengerjakan proyek pengaspalan tersebut.
•Red