Mon - Sat 8.00 - 17.00

spot_img

DLH Karawang Gencarkan Penataan Ruang Terbuka Hijau Secara Bertahap

spot_img

KARAWANG || Infokus.web.id || Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang melalui Bidang Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati terus menggencarkan penataan ruang terbuka hijau (RTH) di sejumlah titik salah satunya RTH Rengasdengklok Penataan dilakukan dengan berbagai metode, di antaranya persemaian bibit tanaman dan penanaman tanaman hias secara bertahap.

Kepala Bidang Pertamanan DLH Karawang, Dede Pram, mengatakan bahwa penataan RTH tidak hanya difokuskan pada keindahan visual, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan seperti fungsi resapan air, tampungan air hujan, dan keberlanjutan tanaman hasil persemaian.

“Setelah penanaman selesai dan pohon mulai tumbuh dengan baik, terdapat beberapa titik sarang burung. Hal ini menandakan bahwa terjadi penambahan ekosistem keanekaragaman hayati,” ujar Dede saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/8/2025).

Berita Lainnya  Gebyar Ekonomi Kreatif, Bupati Nina Agustina Fasilitasi Investor Yang Berinvestasi di Sektor Ekraf

Dede menjelaskan, beberapa lokasi masih dalam tahap pengisian dan penataan area kosong. Proses persemaian dilakukan dengan sistem stek dan persemaian dari biji-bijian, yang memerlukan waktu sekitar tiga bulan hingga tanaman siap dipindahkan ke lahan.

Jenis tanaman yang digunakan cukup beragam, antara lain reulia putih, reulia ungu, kembang sepatu biasa, kembang sepatu daun tricolor, bakung air mancur, beragam jenis heliconia dan tanaman lainnya. Penanaman dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh area tertata dan tumbuh optimal.

Berita Lainnya  Ucap Lili Gozali, S.Pd.I, Direktur Ghazali Center MInta ASN Bisa Netralitas Dalam Pilkada Karawang 2024

“Setiap bulan kami lakukan penanaman secara berkelanjutan. Begitu satu tahap selesai, kami lanjutkan ke tahap berikutnya agar tidak ada area yang dibiarkan kosong terlalu lama,” katanya.

Selain memperhatikan aspek tanaman, DLH juga mengatur pola tanam menggunakan sistem kotak-kotak di lahan pelataran. Pola ini berfungsi sebagai batas alami sekaligus pondasi dalam struktur lanskap kawasan.

Dede juga menekankan pentingnya menjaga elemen alami seperti kobakan atau cekungan tanah yang difungsikan sebagai tampungan air saat musim hujan.

“Kalau semua ditutup, air tidak bisa tertampung dan bisa menyebabkan genangan. Karena itu, kobak/kolam tampungan yang ada di RTH Rengasdengklok tetap dipertahankan,” jelasnya.

Berita Lainnya  Kades Kosambibatu Berharap Kejadian Perahu Tenggelam Pelaksana Jembatan Lebih Memperhatikan Akses Penyebrangan Warga Masyarakat

Jalur akses dan sistem irigasi juga telah disesuaikan agar mobil operasional dan peralatan bisa menjangkau lokasi dengan mudah. Di area persemaian, tersedia fasilitas penyiraman dengan sistem selang dan pendampingan dari tenaga pekerjaan taman.

“Kami sudah mulai menata, meskipun hasilnya belum sepenuhnya maksimal. Tapi semua berjalan sesuai rencana dan ukuran lahan yang ada,” tutup Dede.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya DLH Karawang dalam menciptakan ruang terbuka hijau yang tidak hanya asri, tetapi juga berfungsi ekologis bagi lingkungan dan masyarakat.

 

 

•Red

Bagikan

BERITA LAINNYA

BERITA POPULER

- Advertisement -spot_img

TOPNEWS

NASIONAL

DAERAH

TRENDING

PENDIDIKAN

INDEKS