Mon - Sat 8.00 - 17.00

spot_img

Antisipasi Ricuh, Polres Metro Jakarta Pusat Siagakan 1.145 Personel di DPR/MPR

spot_img

JAKARTA | infokus.web.id – Sebanyak 1.145 personel gabungan diterjunkan Polres Metro Jakarta Pusat untuk menjaga jalannya aksi unjuk rasa Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (GEMARAK) bersama sejumlah aliansi di depan Gedung DPR/MPR, Kamis (21/8).

“Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan, seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Kamis.

Berita Lainnya  SPMB 2025 Dikeluhkan Warga, Ketua IWOI Karawang Desak Evaluasi Total

Dia mengatakan personel yang bertugas tidak dibekali senjata api, dan pengamanan dilakukan secara persuasif dengan mengedepankan pendekatan humanis.

Seluruh personel, sambung dia, sudah mulai menggelar simulasi, yang kemudian dilanjutkan dengan apel pengamanan di lokasi untuk mengantisipasi segala kemungkinan saat unjuk rasa.

Menurut dia, massa dijadwalkan berkumpul sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengusung sejumlah isu, di antaranya penolakan terhadap kapitalisme, imperialisme, dan militerisme, serta seruan untuk mengganyang oligarki.

Berita Lainnya  Dari Kampus ke Galuh Mas, Jalan Santai Unsika Meriahkan HUT RI ke-80

“Polisi hadir bukan untuk menghadapi musuh, melainkan untuk melayani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan pendapat,” ujar Susatyo.

Dia menambahkan kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga negara yang dijamin undang-undang, namun tetap harus dijalankan secara damai.

“Unjuk rasa hendaknya menjadi ruang penyampaian aspirasi, bukan ajang kericuhan. Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,” tutur Susatyo.

Berita Lainnya  Kampung Simpen: Digusur!!! Di Mana Bupati dan Gubernur?

Polisi juga mengimbau masyarakat agar menghindari kawasan sekitar Gedung DPR/MPR selama aksi tersebut berlangsung guna mengantisipasi kemacetan.

Rekayasa arus lalu lintas di sekitar lokasi bersifat situasional, menyesuaikan dengan eskalasi massa di lapangan. Warga disarankan menggunakan jalur alternatif lain agar mobilitas tetap lancar.

Sumber: antaranews.com

Bagikan

BERITA LAINNYA

BERITA POPULER

- Advertisement -spot_img

TOPNEWS

NASIONAL

DAERAH

TRENDING

PENDIDIKAN

INDEKS